Senin, 27 September 2010

RENUNGAN ST TIMOTIUS

RENUNGAN 1 TIMOTIUS 2:15

#SIKAP LAKILAKI DAN PEREMPUAN DALAM KEBAKTIAN.#

Pada awal kehadiran manusia di bumi, diciptakan menurut “citra” Allah. Manusia diberikan akal budi/inteligensia.Diberi kemampoan berpikir dan memilih>Diberi kemapuan memutuskan.Manusia dibei “freewill” yg sebebasbebasnya. Tuhan tidak pernah memaksakan kehendaknya atas manusia.

Walau begitu kehidupan manusia tetap diatur dengan suatu aturan. Aturan tentu dengan konsekwensi. Namun tak ada pemaksaan untuk tunduk kepada aturan. Satusatunya aturan yg dibuat Allah waktu itu adalah tentang makan buah yg ada di taman eden.Semua buah pohon di taman eden boleh dimakan kecuali buah pohon tertentu(kej.2:17) Manusia hidup bahagia,damai sejahtera dan berkecukupan.

Tapi akibat pelanggaran atas aturan yg dibuat Allah. Yakni memakan buah terlarang, maka manusia dihukum oleh Tuhan. Mereka diusir dari taman eden.Perempuan dihukum berupa kesakitan saat melahirkan dan penundukan kepada suami. Lakilaki dihukum bersusah payah memenuhi kebutuhan hidup(kej.3:16).Sejak saat itu manusia tidak lagi hidup dalam damai sejahtera. Penuh dengan masaalah dan penderitaan.

Dalam upaya mencukupi kebutuhan hidup dan memecahkan berbagai problem, manusia dg bekal akal budi yg Tuhan berikan,menciptakan berbagai teknologi dan peralatan. Membangun berbagai budaya dan adat kebiasaan. Dibidang relasi antar manusia pun terciptalah aturan yg didasarkan pada kepentingan yg lebih kuat. Terjadilah penurunan harkat dan martabat perempuan. Terjadi juga pemisahan berdasar suku bangsa, bahasa,adat tstiadat,warna kulit dll. Semua itu adalah karena dosa, Tidak ada lagi kasih.

Surat Paulus keoada Timotius bertujuan untuk mengatur tata cara peribadatan yg tertib sesuai dengan lingkungan budaya pada masa itu. Agar kemerdekaan yg telah diterima dalam Kristus dapat dilakukan tanpa menjadi batu sandungan bagi orang lain. Begitu jugalah dalam zaman sekarang ini, tata cara beribadah perlu diatur sesuai dengan lingkungan budaya setempat,tanpa mengurangi kemerdekaan itu sendiri. Sehingga lain lubuk lain ikannya berlaku juga untuk tata cara beribadat, Lain di kota, lain pula didesa (mis.cara berpakaian)

Tapi sesungguhnya,sejak kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, maka kita telah diperdamaikan kembali dengan Allh. Dan hukum yg Tuhan Yesus berikan kepada umatnya adalah hukum kasih. Tidak ada lagi pembedaan manusia berdasarkan warna kulit, atau ras,atau suku bangsa dan bahasa,status ekonomi sosial. Tidak ada lagi pembedaan lelaki dan perempuan. Semua sama dihadapan Tuhan. Manusia dibedakan hanya berdasarkan Iman.

Jadi posisi perempuan dalam masyarakat dan ditengah jemaat,kembali setara dan saling melengkapi. Semua jabatan dalam sidang jemaat pun terbuka untuk Perempuan. Dalam Kainonia, Marturia,Diakonia, semua terbuka untuk perempuan. Jabatan Sintua, Guru Huria, Evanggelis, sampai Pendeta, sama peluangnya antara lakilaki dan perempuan.
Semua sama dihadapan Tuhan>

Glory Halleluyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar