Rabu, 22 September 2010

MEMBANGUN GEDUNG GEREJA


Belakangan ini membangun sebuah Gedung Gereja merupakan masalah tersendiri. Terutama di wilayah yang pemeluk Iman Kristen adalah sedikit. Sudah sangat banyak kasus terjasi menyangkut tempat ibadah umat Kristen ini. Ada berupa penutupan dengan alasan belum memiliki perijinan yang diperlukan. Ada kssus pencegahan pembangunan bahkan ada perusakan. Kasus kasus ini terbanyak terjadi di Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten.

Memang sudah ada ketentuan yang mengatur tata cara pengajuan perijinan dan pembangunan Gedung Ibadah umat beragama antara lain SK bersama dua Menteri, yaitu Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama Republik Indonesia. Tapi dalam pelaksanaan dilapangan masih saja terjadi ketidak samaan pengwertian dari berbagai kelompok masyarakat.

Ekses dari situasi dan kondisi diuraikan diatas membuka peluang terjadinya tindak kekerasan diantara sesama anak bangsa yang kebetulan berbeda kepentingan. Contoh terakhir misalnya yang menimpa jemaat HKBP Ciketing, yang menyebabkan dua orang mengalami luka tusuk maupun luka kena pukul.

Secara umum masyarakat Indonesia dan para Tokoh Masyarakat serta para Pimpinan Agama menyesalkan kejadian tersebut,dan mendesak kepada Pemerintah agar bertindak tegas menegakkan hukum dan mencari solusi atas masalah pembangunan Gedung Gereja Ciketing tersebut..

Terlepas dari hiruk pikuk pendapat yang dilontarkan berbagai phak(tidak yerlepas dari kepentingan masingmasing)., marilah kita secara bijak merenung apa makna kejadian ini. Kita percaya segala sesuatu yg menimpa orang percaya tentu dilihat oleh Allah Tuhan kita. Kok dibolehkan? Tentu ada maksud Tuhan membiarkan itu terjadi.

Hasil perenungan mungkin dapat berupa halhal sbb

1.Merubah strategi pengembangan Gereja Tuhan,dengan lebih utamakan membangun ke-imanan dpd pembangunan fisik.

2.Perlu mewujutnyatakan “kasih Kristus” kepada sesama tanpa membedakan suku,ras,agama,utamanya dilingkungan kita masingmasing.

3.Hiduplah dengan gaya inclusive.

4.Sabar dalam segala hal,rendah hati,dan lemah lembut, hindari benturan..

5.Taat kepada(aturan) pemerintah.

Yang kami sebut diatas hanya sekedar contoh buah perenungan. Mungkin masih banyak hal yang kita peroleh kalau kita renungkan dalam terang Firman Tuhan.

Kiranya Tuhan Yesus Kepala Gereja menolong kita. Amin amin amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar