Selasa, 27 Juli 2010

GEREJA DITUTUP?

Peristiwa penutupan dan perusakan gedung gereja di tanah air tercinta sudah terlalu sering kita dengar. Sehingga kalau ada kejadian yang baru lagi sepertinya tidak membuat orang kaget .

Kejadian penutupan/perusakan gedung gereja tidak terbatas didalam satu wilayah pemerintahan daerah saja, tapi meliputi beberapa wilayah Kabupaten/Kota bahkan beberapa wilayah Propinsi.

Berbagai macam alasan yang dikemukakan oleh pihak yang menutup/merusak untuk pembenaran tindakan mereka yang sebenarnya tdak dibolehkan secara hukum. tapi apakah artinya Hukum jika tanpa ada itikad untuk menegakkannya?. Atau kalaupun ada itikad menegakkan, tapi tidak punya kemampuan melaksanakan?

Apapun alasan yang dikemukakan, yang pasti adalah mereka tidak suka dengan keberadaan Gedung Gereja di tempat tesebut. Lalu bagaimana respon orang percaya seharusnnya?

1.Pertama harus dibedakan antara Gedung Gereja dengan Gereja.
Gedung gereja adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat melakukan berbagai kegiatan dari suatu organisasi suatu Gereja, misal: kebaktian, latihan kor. pendalaman alkitab dan lainlain. Sedangkan Gereja adalah "persekutuan orang orang percaya "yang merupakan Tubuh Kristus di dunia ini "Gereja" tidak tergantung sama sekali kepada "Gedung" Ada atau tidak ada Gedung, Gereja tetap ada. Kalau Gedung Gereja bisa ditutup/dirusak. tidak demikian dengan Gereja. Gereja tidak bisa ditutup/dirusak.

2.Kedua orang percaya harus bercermin kepada Alkitab/kehendak Allah.
Kalau kita pelajari alkitab dari perjanjian lama sampai perjanjian baru kita akan mendapati Allah tidak terlalu merisaukan soal gedung/bangunan gereja/bait Allah. Lihatlah bait Allah yang dibangun dengan megahnya oleh raja Salomo, dibiarkan hancur berkeping keping rata dengan tanah. Yang diperlukan oleh Allah adalah jiwa jiwa yang diselamatkan yaitu Gerejanya. Jadi kalaupun ada penutupan/perusakan gedung gereja bagi Allah tidak penting. Bahkan bisa saja itu memang diperkenan untuk membawa kita kepada kehendak Allah yang sesungguhnya.

Pelajaran berikut yang bisa kita dapati adalah Allah akan menghajar umatnya dengan berbagai cara agar umatnya berjalan sesuai dengan kehendakNya. Kita lihat misalnya bagaimana Allah menghajar umat pilihan-israel-yang karena sering tak setia, dihajar bahkan dengan memakai tangan raja/bangsa kafir. Mereka dibuang, dijajah. ditindas, agar umat kembali kejalan Allah.

Begitu juga dapat kita pelajari kisah Nabi Junus, yang ditugaskan Allah ke kota Ninive menyampaikan pesan Allah. Ketika Junus mencoba menghindar dari tugasnya Allah bertindak hingga Junus ditelan Ikan di laut. Akirnya Junus tobat dan berangkat ke Ninive melaksanakan tugasnya.

Juga harus kita ingat pernyataan Rasul Paulus bahwa kita bukan perang melawan darah dan daging, melainkan melawan penguasa penguasa di udara. Peperangan rohani harus dihadapi secara rohani. Yang nampak dalam fakta kedagingan hanya sebagai cerminan peperangan rohani itu.

Sekarang giliran kita orng percaya merenung: apa kita sebagai Gereja Tuhan sudah berjalan sebagaimana kehendak Allah? Kehendak Allah dapat kita lihat antara lain ;

a.Dalam Amanat Agung Tuhan Yesus.
b.Dalam "Doa Bapa Kami"
c.Hukum baru yaitu supaya saling mengasihi
d.Mengasihi orang kecil/lemah sebagai ujud mengasihi Yesus.

Jangan jangan apa yang kita alami di Indonesia sekarang ini adalah cara Allah mengajar menuntun kita agar menyesuaikan rencana kerja kita kepada rencana/ kehendak Allah tersebut.

Selamat berenung, semoga mendapat jawaban yang benar.

2 komentar:

  1. Pepatah "Mati satu tumbuh seribu", demikian pula dengan gereja, tutup satu gedung gereja, tumbuh beribu gereja.
    Amin.

    BalasHapus
  2. ya benar. tapi untuk lebih menyenangkan hati Tuhan, perlu ditumbuh kembangkan adalah GEREJA dalam arti RUMAH TUHAN yaitu JIWA JIWA. itulah GEREJA yg sesungguhnya.

    BalasHapus